Filastine Loot Tour Bali 2013


Filastine adalah sebuah kolaborasi audio-visual yang membuat bentuk baru dari musik bass transnasional yang bertabrakan dengan frekuensi rendah dari dubstep dengan beat tinggi, suara, string akustik, dan lo-fi suara jalanan. Hasilnya …

“Keren dan Mengagumkan … hibrida sehingga fasih mereka menentang pengelompokan.”-Pitchfork.

Mereka adalah Grey Filastine, lahir di Amerika Serikat, tetapi menetap lama di Barcelona, Spanyol, dan Nova Ruth dari Malang, Jawa, Indonesia. Tampil sampai seratus konser per tahun, Filastine menggunakan perkusi untuk mengontrol loop dan video disinkronkan dari tumpukan elektronik ditransfer ke ampli di sebuah keranjang belanja diperkuat Nova bernyanyi dalam bahasa Jawa, raps dalam berbagai bahasa, dan memainkan melodica dan drum. Mereka seperti tampil di rumah sendiri ketika bermain hingga berkeringat di sebuah klub malam di Tokyo, lalu di sebuah stadion sepak bola di Casablanca, lalu di euro-fest dihormati seperti SONAR, lalu di halaman parkir di Kalimantan, atau tur AS dengan eksekusi seperti Antique Beats dan Bassnectar.

Baik Nova dan Grey memiliki latar belakang yang kaya dalam musik dan aktifisme. Grey mendirikan Brigade Kebisingan Infernal, marching band diciptakan untuk The Battle Seattle. Dia melihat audio sebagai alat untuk intervensi politik dicontohkan dengan proyek Sound Swarm, sebuah orkestra sepeda-mount megafon. Meskipun tur setengah tahun dengan Filastine, Nova mempertahankan banyak proyek di Indonesia, termasuk dua band akustik, dan Mimimintuno ajer. Dia menjalankan sebuah ruang budaya yang disebut Legipait di kota kelahirannya Malang dan menyelenggarakan pameran seni, konser mikro-, dan pembacaan. Nova bekerja selama bertahun-tahun dengan EngageMedia, situs video keadilan sosial dan  lingkungan untuk Asia-Pasifik.

———————————————————————————————-

Filastine is an audio-visual collaboration making a new form of transnational bass music that collides the lowest frequencies of dubstep with the highest-level beat science, voice, acoustic strings, and lo-fi street noises. The results are…

“Awesome and delicate… hybrids so fluent they defy classification.” -Pitchfork.

They are Grey Filastine, born in the United States but long-term resident of Barcelona, Spain, and Nova Ruth from Malang, Java, Indonesia. Performing up to a hundred concerts per year, Filastine uses percussion to control loops and synchronized video from a heap of electronics wired to an amplified shopping cart Nova sings in Javanese, raps in a variety of languages, and plays melodica and drums. They are as at home in a sweaty Tokyo nightclub as a football stadium in Casablanca, respected euro-fest like Sónar, parking lot in Borneo, or touring the US with acts like Beats Antique and Bassnectar.

Both Nova and Grey have a rich background in music and activism. Grey founded the Infernal Noise Brigade, a marching band created for the Battle of Seattle. He sees audio as a tool for political intervention exemplified with his project Sound Swarm, an orchestra of bike-mounted megaphones. Despite being on tour half the year with Filastine, Nova maintains many projects within Indonesia, including two acoustic bands, Ajér and Mimimintuno. She runs a cultural space called Legipait in her hometown of Malang and organizes art expositions, micro-concerts, and readings. Nova worked for years with Engage Media, a social justice and environmental video site for Asia-Pacific.

source : event fb : http://goo.gl/iEfkd

video performance :
Skirmish

aransemen lagu berbahasa Jawa “Genjer-Genjer” yang cukup fenomenal

//

Leave a comment